Kabupaten Tangerang | Mitrapubliknews.com - Tokoh Masyarakat Balaraja dan Ustadz DKM, Menanyakan Perihal Perkembangan Perobohan Masjid Jami Nuruttijaroh Ke-Kapolda Banten, Pada pagi, dan di Sambut baik oleh pihak Penyidik subdit 1 Keamanan Negara yang Tepat nya dikantor Polda Banten, Kota Serang Banten, pada pagi (24 Oktober 2025).
Ustadz YN, Saat di wawancarai oleh Awak Media Menjelas'kan bahwa kedatangan saya Ke-Polda Banten, ingin menanyakan Perkembangan untuk kepastian Hukum Prihal Perobohan Masjid Jami Nuruttijaroh,Yang di lokasi di kawasan Eks Sentiong Balaraja.
"Alhamdulilah jawaban dari pihak Polda Banten Prihal kasus ini masih tindak berlanjut dan menunggu informasi selanjutnya, Saya Menghimbau kepada Masyarakat sekitar Khususnya para muslimin jangan ada gerakan Masa karena proses ini sedang berjalan dan secepatnya disidangkan karena shalat tidak bisa ditunda-tunda, karena sebentar lagi memasuki bulan Suci Ramadhan. Ucap YN ketua DKM.
Salah satu tokoh Masyarakat Balaraja sekaligus, Ketua Umum Yayasan Tjimande Tarikolot Cakra Nusantara' Abril yang mengawal salah satu ketua DKM, Mengungkapkan kepada Awak Media, meminta agar proses berjalan sebagai mana hukum di negara indonesia, kami meminta Keadilan tapi kami tekankan kami berharap setatus hukum ini lebih jelas karna masyarakat Kaum muslimin khusus nya di Balaraja butuh transparan atas informasi perkara perobohan masjid, Khususnya Masyarakat Balaraja, Saya berserta saudara muslim beberapa Elemen siap selalu mengawasi proses berjalan laporan sampai selesai dan kami pun siap melakukan aksi besar untuk mengawal kasus perkara perobohan Masjid Jami Nuruttijaroh," Ujarnya.
Lanjut Abril Menjelaskan Surat dari beberapa dokumen bahwa setatus nya masjid, "masjid.musholah.langgar.bisa dibilang tetap ajah itu tempat ibadah apalagi bentuk perobohan masjid adalah bentuk dugaan penistaan agama dan bentuk menghilangkan toleransi beragama. sampai saat ini dilokasi bekas perobohan masjid selama 4 bulan tidak ada lagi kumandang adzan dan ibadah dilokasi berpikir sejenak, Walaupun Masih Ada Masjid yang lainnya," Jelasnya.
Apabila kita mau membangun yang baru maka kita tidak menghilangkan kebiasaan yang baik, tapi kalau sholatnya hilang sama saja "seperti setelah perobohan adzan nya hilang setelah perobohan mejadi pertanyaan besar maksud nya Seperti apa," Pungkas Abril.
(*/Red)



Tidak ada komentar
Posting Komentar